Warga Kota Pagaralam di Sumatera Selatan, kemarin, digemparkan dengan penemuan ular jenis kobra yang memiliki kepala tiga, dengan panjang sekitar tiga meter dan ukuran badan sebesar baterai senter.
Kehadiran ular berkepala tiga tersebut menarik perhatian warga setempat, dan banyak yang mengabadikannya dengan menggunakan kamera telepon genggam (HP), sehingga saat melintasi jalan aspal sempat berhenti beberapa saat.
Namun karena merasa takut dan aneh, tidak satu pun berani menangkapnya kecuali hanya memotret, kemudian ular tersebut menghilang memasuki semak sekitar tempat tersebut.
"Kebetulan ketika kami lewat di Jalan Pagaralam-Lahat, tepatnya di Dusun Mingkik, Kelurahan Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan, mengendarai mobil, tiba-tiba melihat warga berkerumun, setelah didekati ternyata sedang melihat kehadiran ular aneh, karena memiliki kepala tiga," kata Heri, salah satu warga setempat.
Menurut dia, ular yang diperkirakan berukuran panjang sekitar tiga meter dengan bundaran badan sebesar baterai senter tersebut adalah jenis kobra, karena saat didekati dan melihat kehadiran warga pada kepala langsung tegak disertai bagian lehernya melebar.
Lucunya lagi, kata dia, ketika warga memotretnya dan mengambil video, ular itu sempat berhenti sekitar dua menit, sebelum berjalan masuk ke dalam semak belukar.
"Warga hanya berani melihat dari jarak agak jauh termasuk mengabadikannya dengan kamera HP," ujar dia.
Ia mengatakan, kondisi kepala ular tersebut saat ada rangsangan atau terancam semuanya bergerak dan membuka mulut, termasuk menjulurkan lidahnya.
"Namun tidak tahu apa memiliki gigi atau semua mulut itu bisa menggigit, karena tidak ada yang berani menangkapnya," ujar dia.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Pagaralam, Piterman, di dampingi dr Anhar mengatakan, kemungkinan ada kelainan pada gen ular tersebut sehingga memiliki kepala tiga, memang tidak lazim anggota tubuh bagi binatang jenis itu lebih dari satu.
"Kita belum bisa membuktikan secara ilmiah karena yang beredar di masyarakat hanya berupa foto dan video, kecuali ular tersebut berhasil ditangkap," kata dia lagi.
Bisa saja terjadi hal yang demikian, apalagi beberapa waktu lalu pernah ditemukan sapi kepala anjing, kambing mata satu dan ayam kaki empat di daerah itu, kata dia lagi.
Kehadiran ular berkepala tiga tersebut menarik perhatian warga setempat, dan banyak yang mengabadikannya dengan menggunakan kamera telepon genggam (HP), sehingga saat melintasi jalan aspal sempat berhenti beberapa saat.
Namun karena merasa takut dan aneh, tidak satu pun berani menangkapnya kecuali hanya memotret, kemudian ular tersebut menghilang memasuki semak sekitar tempat tersebut.
"Kebetulan ketika kami lewat di Jalan Pagaralam-Lahat, tepatnya di Dusun Mingkik, Kelurahan Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan, mengendarai mobil, tiba-tiba melihat warga berkerumun, setelah didekati ternyata sedang melihat kehadiran ular aneh, karena memiliki kepala tiga," kata Heri, salah satu warga setempat.
Menurut dia, ular yang diperkirakan berukuran panjang sekitar tiga meter dengan bundaran badan sebesar baterai senter tersebut adalah jenis kobra, karena saat didekati dan melihat kehadiran warga pada kepala langsung tegak disertai bagian lehernya melebar.
Lucunya lagi, kata dia, ketika warga memotretnya dan mengambil video, ular itu sempat berhenti sekitar dua menit, sebelum berjalan masuk ke dalam semak belukar.
"Warga hanya berani melihat dari jarak agak jauh termasuk mengabadikannya dengan kamera HP," ujar dia.
Ia mengatakan, kondisi kepala ular tersebut saat ada rangsangan atau terancam semuanya bergerak dan membuka mulut, termasuk menjulurkan lidahnya.
"Namun tidak tahu apa memiliki gigi atau semua mulut itu bisa menggigit, karena tidak ada yang berani menangkapnya," ujar dia.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Pagaralam, Piterman, di dampingi dr Anhar mengatakan, kemungkinan ada kelainan pada gen ular tersebut sehingga memiliki kepala tiga, memang tidak lazim anggota tubuh bagi binatang jenis itu lebih dari satu.
"Kita belum bisa membuktikan secara ilmiah karena yang beredar di masyarakat hanya berupa foto dan video, kecuali ular tersebut berhasil ditangkap," kata dia lagi.
Bisa saja terjadi hal yang demikian, apalagi beberapa waktu lalu pernah ditemukan sapi kepala anjing, kambing mata satu dan ayam kaki empat di daerah itu, kata dia lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar